Kali ini saya akan
menulis artikel mengenai Masalah Yang Sering Terjadi Pada Harddisk.
Masalah atau kerusakan yang sering terjadi pada harddisk ini disebabkan oleh
banyak hal baik dari human error atau hardware yang error. Berikut ini ada
beberapa masalah yang sering terjadi pada harddisk :
1. Hard disk yang terformat
Apabila hard disk terformat maka data-data kita
hilang, lalu bagaimana mengembalikan data yang hilang itu?
Solusi :
Lepaskanlah hard disk dan tancapkan pada komputer
lain yang masih bisa untuk direcovery.
Gunakan software Get Data Back.
Jika gagal gunakan saja Stellar Phoenix FAT
& NTFS.
Hasilnya, folder-folder yang semula hilang itu
tampil secara terstruktur pada sebuah kotak dialog.
Tunggu saja hasil scan, dan semua pasti akan muncul
data anda disitu, Selanjutnya adalah mengcopy hasil scanning. Jika data anda
sangat banyak, disarankan menyimpannya per 1 GB, karena jika anda simpan
sekaligus dikhawatirkan di tengah backup, aplikasi anda hang.
Akhirnya hampir semua data penting kembali, meskipun ada beberapa data dalam kompresi rar yang corrupt dan tidak bisa dibaca. Mengembalikan data yang sangat banyak itu tidak kurang membutuhkan waktu 8 jam.
Akhirnya hampir semua data penting kembali, meskipun ada beberapa data dalam kompresi rar yang corrupt dan tidak bisa dibaca. Mengembalikan data yang sangat banyak itu tidak kurang membutuhkan waktu 8 jam.
2. Data di hard disk terkena virus
Partisi Hard Disk Drive. Sebelum semua langkah
penyelamatan dilakukan, ada baiknya HDD dipartisi menjadi minimal dua bagian,
partisi pertama untuk dan hanya operating sistem seserta program, partisi kedua
adalah hanya untuk data.
Format dengan Partisi I (berisi OS dan Program )
under DOS, dengan memformat Partisi 1 dalam format DOS, diharapkan seluruh
induk dari Virus yang ada dipartisi 1 akan hilang, biasanya yang namanya virus
saat ini selalu mengiduk didalam operating system.
Jika sudah diformat, coba cek data yang ada didalam
partisi 2. Biasanya seluruh data yang teriveksi virus selalu mempunyai extensi
yang tidak sama dengan extensi file yang asli. Langkah berikutnya rename
ekstensi data tadi dengan ekstensi .rtf, sebelum anda me”rename” data anda ada
baiknya dicek dulu adakah data yang mencurigakan selain data anda, jika anda
delete saja selesai sudah proses penyelamtan data anda.
Jika anda punya HDD lain yg bisa dijadikan back-up
data yang terkena virus akan jauh lebih memudahkan anda, karena setelah seluruh
data dari komputer yang terkena virus bisa di “copy” kan ke HDD yang lain untuk
bisa segera dihapus virusnya dikomputer lain yang tidak terkena virus, ini
untuk menjaga jika langkah pertama yang anda lakukan beresiko merusak seluruh
data yang anda punya.
Setelah langkah-langkah tadi selesai, instal ulang
komputer anda, dijamin virus tadi tidak akan menulari komputer anda kembali.
Ada baiknya seluruh file MS Word yang anda buat
ganti ekstensinya dengan eksentsi .rtf, karena file dengan ekstensi ini akan
lebih kebal terhadap virus, tapi akibatnya komputer anda akan sedikit terbebani
kareana dengan memakai ekstensi ini file MS Word anda akan bertambah besar 2x
lipat dan bahkan lebih.
3. Partisi pada hard disk hilang atau terhapus
Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan
Partisi hard disk yang hilang, yaitu kapasitas hard disk dan Jenis File
Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding
NTFS atau File System Linux.
Cek terlebih dahulu partisi hard disk dengan
menggunakan FDISK atau Disk Manager.
Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti
Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
Partition Find and Mount merupakan software utiliti
yang memungkinkan kita dapat me-recovery partisi yant telah terhapus. Yang
special dari software ini adalah kemampuannya yang dapat mounting partisi
yang hilang pada sistem, dan sistem menerima partisi tersebuat dengan baik.
Software ini dapat membuat dan mount imange dari hard disk ataru partisi. File
Sistem yang didukung software ini antara lain : seluruh versi NTFS, FAT12
(disket), FAT16, FAT32
4. Hard disk tidak terdeteksi
Menganggulangi hard disk yang tidak terdeteksi oleh
BIOS ada beberapa solusi :
Mengecek arus listrik yg mengalir ke hard disk.
Mengganti IC pada mainboard Hard disk.
Buka Penutup Cover hard disk dan cek posisi Head
hard disk.
Cara yang extreme hard disk yng rusak bisa dikanibal
dengan hard disk lain dengan keruskan berbeda. Bisa dengan cara mengganti
maiboardnya atau mengambil IC nya.
5. Hard disk lambat mengakses file atau data
Membuang file-file yang sudah tidak diperlukan (file
sampah)
Dengan melakukan hal ini anda akan dapat
meningkatkan kinerja komputer anda. Gunakan Disk CleanUp yang dapat anda akses
dari Start >> All Programs >> Accessories >> System
Tools >> Disk CleanUp, biarkan utility bawaan Windows ini
melakukannya secara otomatis untuk anda, jangan kawatir file penting anda
terhapus karena utility ini hanya akan meng-identifikasi file-file yang dapat
dihapus dengan aman tanpa mengganggu file atau data-data penting anda.
File-file yang akan dihapus oleh utility ini yaitu Temporary Internet Files
(file jenis ini menempati ruang hard disk cukup besar sebab Internet Browser/
Internet Explorer atau Mozilla Firefox membuat cache pada setiap halaman yang
dibuka dengan tujuan untuk mempercepat akses. Jika anda membuknya lagi kelak),
Microsoft ActiveX, Empty Recycle Bin (mengosongkan keranjang sampah/ Recycle
Bin), membuang Temporary Files, membuang program yang terinstal oleh Windows
jika anda tidak memerlukannya (anda harus menentukan sendiri pilihan untuk
menguninstal, karena Windows tidak melakukan hal ini secara otomatis).
Mendefrag Hard disk
Hard disk yang ter-fragmentasi (terpencar) akan
membuat kinerja komputer menjadi lambat, karena untuk meng-akses file, komputer
harus mencari-cari file tersebut di se-antero hard disk (bayangkan jika hard
disk tersebut berkapasitas amat besar, mis. 1 Terabyte). Untuk itu gunakan juga
utility bawaan Windows yaitu Disk Defragmenter yang dapat anda akses melalui
Start | All Programs | Accessories | System Tools | Disk Defraggmenter.
Tentukan drive mana yang akan di Defrag, apakah semua drive yang ada atau drive
tertentu saja berdasarkan pilihan anda. Klik Analize, Windows akan
meng-informasikan kepada anda perlu atau tidaknya melakukan Defrag pada hard
disk. Utility bawaan Windows ini akan merapikan kembali File-file dalam hard
disk anda yang terpencar-pencar (ter-fragmentasi) tersebut, sehingga akses
terhadap file anda akan menjadi lebih cepat, demikian juga pada proses baca dan
tulis pada hard disk. Jalankan utility ini sedikitnya sebulan sekali, namun
anda dapat mengatur sendiri skedul kapan anda harus melakukan defrag pada hard
disk, misalnya lebih dari satu bulan sekali jika anda menghendaki. Melakukan
Defragmen pada hard disk lebih dari 1 kali dalam sebulan sangat dianjurkan jika
:
Anda menambahkan file dalam ukuuran dan jumlah yang
besar
Ruang bebas pada hard disk anda tinggal sekitar 15%.
Spyware tidak sama dengan virus, tapi keberadaannya
sangat mengganggu, sebab akan menyebabkan komputer menjadi amat lambat, selain
itu hal lainnya yang berbahaya yang dilakukan Spyware, yaitu mencatat informasi
penting yang terdapat dalam hard disk anda (tanpa ijin dan sepengetahuan anda
tentunya). Informasi yang dikumpulkannya berupa daftar situs yang anda kunjungi
saat anda berselancar di internet, nama (user name) dan password anda. Untuk
mencegah terjadinya hal ini, klik Stsrt | Run, ketik C:\Windows\prefetch. hapus
semua file yang terdapat di folder tersebut dengan menekan tombol Ctrl+A
kemudian tombol Del pada keyboard File-file ini selain memudahkan akses bagi
Spyware, juga berukuran cukup besar. File-file dalam folder ini tidak ada
gunanya bagi anda dan juga membuat komputer anda menjadi lambat, karenanya
babat habis saja untuk menghemat ruang hard disk anda, jangan lupa untuk
melakukan Reeboot atau Restart komputer setelah anda melakukan penghapusan.
Lakukan penghapusan pada folder ini sesering mungkin.
6. Bad Sector
Untuk memastikan kondisi platter harddisk yang rusak
harus melakukan Low Level Format (LLF). LLF dapat dilakukan dari Bios
atau Software. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di site
pembuat hard disk atau mencari utility file seperti hddutil.exe (dariMaxtor maxLLF.exe)
dan wipe.exeversi 1.0.0c 05/02/96. Fungsi dari software LLF adalah
menghapus seluruh informasi baik partisi, data di dalam harddisk serta
informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan
pembuatan pada FAT 32 dari Windows Fdisk. Setelah menjalankan program LLF, maka
hard disk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.
Pemakaian LLF Software akan menghapus seluruh data didalam hard disk.
Proses selanjutnya adalah dengan metode try and
error. Tahapan untuk sesi ini adalah:
Membuat partisi hard disk : dengan program
FDISK dengan satu partisi saja, baik primary maupun extended partisi.
Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk, tetapi bisa
menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah hard disk sebagai
proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi yang melakukan
booting).
Format hard disk : Dengan format C:/C,
penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad
sector selama proses format periksa pada presentasi berapa kerusakan harddisk.
Ketika program Format menampilkan Trinying To Recover Allocation Unit xxxxxx,
artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad
sector.
Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi.
Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi hard disk yang akan dibuang, lakukan Format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Tetapi bila terjadi kesalahan , misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kambali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal ini perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi menggunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak-acakan akan mengacaukan sisitem partisi hard disk.
Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang
tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan Program FOTMAT, maka
pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector.
Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option
4 (Display Partisi) pada program FDISK.C sebagai primary partisi tidak
terlihat.